Centralized Finance

Perbedaan Centralized Finance Dan Decentralized Finance

Di dunia ini terdapat dua sistem finansial yang tengah berlaku yakni centralized finance dan decentralized finance.  keduanya tentu memiliki perbedaan serta kecenderungan yang berbeda-beda.

Centralized atau sentralisasi sendiri merupakan sistem penyatuan dengan maksud menguasai atau mengontrol. Sentralisasi mempelopori institusi birokrasi  yang artinya satu orang atau satu keputusan sistem sebagai yang digunakan sebagai pemegang kendali.

Keputusan tersebut kemudian akan berjalan lewat struktur hierarki serta adopsi massal. Sentralisasi itulah yang kemudian menjadi sistem entitas dan mengatur tentang bagaimana sistem operasi dan tujuan bisa terlayani.

Centralized Finance (CeFi) dan keunggulannya

CeFi adalah seluruh sistem perintah yang berasal dari pihak pusat. Tujuannya yakni membangun perdagangan secara adil, sehingga segala aturan yang berlaku melalui bursa pusat. Artinya, harga yang ada di bursa sentral merupakan  satu-satunya harga yang berlaku.

Pada sistem keuangan negara hampir seluruhnya menggunakan sitem CeFi. Negara memiliki lembaga yang bertugas mengatur serta mencetak mata uang lewat bank, kemudian bank lah yang menjadi pengendali semua akun secara utuh.

Bank menjadi pihak ketiga yang memiliki kendali ats semua aset uang yang kamu miliki. Sehingga kamu juga harus percaya bahwa bank menjadi pengaman dari aset yang kamu punya. Selain itu bank juga berhak membebankan biaya seperti administrasi atas layanan tersebut.

Keunggulan CeFi diantaranya:

  • Memungkinkan perdagangan yang adil karena setiap pesanan melewati pertukaran pusat.
  • Fleksibilitas konversi flat untuk konversi mata uang yang lebih mudah
  • Layanan Cross-chain yang mendukung koin pada platform blockchain independen.
  • Fitur yang dimiliki lengkap
  • Regulasi yang mudah

Decentralized finance (DeFi) dan keunggulannya

Sedangkan Decentralized Finance atau DeFi adalah sistem yang memberikan alternative sistem keuangan secara konvensional. Artinya disini tidak membutuhkan pihak ketiga, dan penggunanya dapat mengelola keuangan secar mandiri.

Disini pengguna akan dilengkapi dengan private-key masing-masing, mengkonfirmasi setiap transaks dengan teknologi blokchain dan tidak ada biaya tambahan administrasi pada pihak ketiga sseperti CeFi. Selain itu tidak ada pihak yang memiliki kendali penuh atas sistem, meski begitu sistem tetap berfungsi secara lancar dan efisien.

Untuk menjalankan sistem blokchain ketika bertransaksi aset kripto  menggunakan Decentralized Applications (DApps). DApps memiliki jaringan dua arah yakni peer to peer yang dapat membuat pengguna bertransaksi aset kripto tanpa bantuan pihak lain secara gratis.

Keunggulan DeFi diantaranya:

  • Aksesibilitas serta privasi yang aman karena pengguna tidak harus memberikan informasi prbadi
  • Otonomi alias regulasi yang tidak terpusat atas kekuasaan aset dan transaksi
  • Tingkat transparasi umum dan dapat diakses oleh siapapun
  • Keamanan DeFi lebih tinggi dibandingkan CeFi
  • DeFi menghilangkan kebutuhan perantara atau pihak ketiga.

Perbedaan CeFi dan DeFi

DeFi merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki mata uang kripto, dan kehadirannya diprediksi akan mendisrupsi lembaga keuangan tradisional.

Pada dasarnya sistem ini bersaing dengan layanan keuangan tradisional yang menerapkan sistem keuangn layaknya CeFi yakni terpusat.

DeFi memiliki mekanisme yang  menjadi solusi dari kekurangan CeFi. Teknologi yang dimiliki DeFi juga lebih stabil, aman serta transparasi sistem tanpa adanya pihak yang membuat regulasi.

Kehadiran DeFi dalam ekosistem keuangan dianggap bisa menghilangkan beberaoa masalah, contohnya seperti double spending. Namun meski begitu, aset kripto tetap memiliki perjalanan panjang sebelum nantinya dianggap sebagai intrumen investasi yang legal.