pertumbuhan kredit btn

BTN : Pertumbuhan Kredit Akan Naik 12% Tahun 2022

PT BTN (Bank Tabungan Negara) Tbk memberikan apresiasi besar atas keputusan yang sudah ditetapkan oleh Komisi IV DPR RI belum lama ini. Keputusan yang berisikan persetujuan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang akan disetujui pada tahun 2022 nanti.

Dari adanya persetujuan PMN tersebut, pihak BTN akan lebih optimis dalam memberikan pembiayaan sepenuhnya atas adanya dana ke semua masyarakat yang tergolong berpenghasilan rendah. Selama jangka satu tahun depan, BTN menargetkan sepenuhnya jika dana tambahan bisa bermanfaat kepada semua kalangan masyarakat sepenuhnya.

“Kami sangta senang dan bersyukur atas keputusan yang sudah dibuat. Dengan begitu kami semakin mengapresiasi adanya PMN. Pihak kami selaku Bank BTN, ingi memberikan sebuah inovasi bagus sesuai program pembangunan sejuta rumah. Semoga berguna untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” ungkap Nixon LP Napitupulu selaku Wakil Direktur Utama Bank BTN.

Nixon menegaskan jika adanya penambahan modal tersebut memang akan memberikan program rights issue semakin meningkat. Sejauh ini dana PMN yang rencananya bisa didapatkan memang ada di kisaran Rp 5 trilun. Sehingga dari tanggapan pemerintah, kedepannya Bank BTN akan optimis jika para investor semakin memandang apa saja program yang sudah mereka rencanakan.

“Kami akan semakin yakin jika pertumbuhan ini akan sesuai dengan target yang telah kami buat. Apalagi penyelesaian tantangan yang bersifat NPL (Non Performing Loan) sesudah adanya pandemi Covid-19 bisa berjalan normal kembali,” imbuhnya.

Bisa Dinilai Lebih Layak

Dalam pernyataan sebelumnya, Josua Pardele selaku pengamat ekonomi pernah memberikan penilai positif. Sesuai dengan pandangannya, Bank PTN memang sanat layak mendapatkan suntingan tambahan dana dari penyertaan modal Negara. Apalagi sampai saat ini Bank BTN memang lebih banyak berperan dan konsisten dengan adanya program pemerintah untuk menyediakan perumahan untuk rakyat.

Josua menyampaikan jika sampai saat ini Bank BTN masih memberikan Fasilitas Likuoditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Jika program FLPP akan dilanjutkan, maka Bank BTN juga membutuhkan penyokong kuat dari pihak pemodal.

“Dari sini kita bisa menilai sisi urgensinya. Mengingat BTN sendiri sudah menjalankan program bagus sesuai dengan kebijakan pemerintah. Karena perumahan rakyat memang begitu penting untuk semua kalangan dimasa mendatang,” tambahnya.

Kedepannya, PMN yang dirancang akan membutuhkan suntikan modal tambahan berkisar Rp 2 triliun. Sedangkan right issue dari pihak BTN nilanya berkisar Rp 5 triliun. Hal ini akan semakin efektif untuk meningkatkan permodalan BTN kedepannya.

Deni Daruri selaku Presdir CBC (Centre of Banking Crisis) juga menyatakan tanggapan senada. Dalam pendapatnya BTN memang membutuhkan modal yang sesuai dengan kebutuhan. Apalagi hal ini sesuai dengan program yang sedang dibuat oleh pemerintah.

“Sampai saat ini BTN memang berperan sangat besar untuk menjalankan program sejuta rumah. Mereka sudah bagus menjalankan inisiasi Presiden Joko Widodo. Jika ingin lebih maksimal dan optimal, PMN memang harus memberikan suntikan modal yang lebih besar,” katanya.

PMN yang nantinya berjalan memang akan berperan sebagai salah satu strategi tambahan bagi BTN. Dalam pandangan Deni, PMN akan memberikan dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Selama ini sektor property juga menjadi salah satu penyokong pertubuhan ekonomi nasional.

“Sektor property sangat memberikan dampak besar ke sektor ekonomi nasional. Sama sekali tidak bisa diragukan jika langkah ini akan memberikan kontribusi besar. Sedangkan sektor perumahan juga akan memberikan dampak besar bagi tenaga kerja. Jika bersinergi akan sangat luar biasa,” tegasnya.