Anggaran dana KUR 2022 (Kredit Usaha Rakyat) akan meningkat dari anggaran tahun ini sebesar Rs 285 triliun. Namun, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menambah jumlahnya.
Demikian disampaikan Ketua Komisioner OJK Wimbo Santoso. “Jadi akan di tambah kuotanya lebih besar dari Rp 285 triliun di 2022. Dan ini sedang di diskusikan,” ujarnya dalam webinar OJK, Selasa (28/12).
Beberapa bank juga telah mengajukan penawaran kepada pemerintah tahun depan. Misalnya, PT Negara Indonesia Tbk mengusulkan kenaikan 20% dari realisasi tahun ini Rp 32 triliun.
Pertumbuhan ini didukung oleh komitmen BNI untuk menjaga perusahaan UKM terintegrasi secara digital untuk memenuhi pemulihan ekonomi negara pada tahun 2022, kata Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto.
Kendati demikian tambah Sis, BNI masih menanti keputusan Kemenko Perekonomian dalam mengalokasikan jatah KUR BNI 2022.
Guna meningkatkan penyaluran tahun depan, BNI akan fokus pada penguatan manajemen kredit digital dengan menggunakan kemampuan perusahaan saat ini, keunggulan mitra bisnis dan menciptakan koleksi produk unggulan.
Per 24 Desember, penyaluran KUR BNI telah mencapai 98% dari kuota yang diterima tahun ini, dengan lebih dari 50% disalurkan ke sektor manufaktur. Perusahaan optimistis jatah dana KUR BNI tahun ini akan sepenuhnya tersalurkan pada akhir tahun.
Bank BJB juga mengusulkan kenaikan kuota dari tahun ini Rp 1,4 triliun menjadi Rp 1,6 triliun tahun 2022. Tahun ini kuota perusahaan sudah tersalurkan seluruhnya pada November. Sebagian besar kuota tahun ini disalurkan ke sektor perdagangan dan pertanian.
Untuk mengoptimalkan penyaluran KUR 2022, Direktur Utama BJB, Yuddy Renaldi menyampaikan, pihaknya akan terus menyusup ke pelaku UMKM di Jabar dan Banten yang diperkirakan mencapai 5 juta – 1 juta.
Sementara itu, PT Rakyat Indonesia Tbk (BRI), bank dengan penyaluran KUR terbesar mengaku masih menunggu keputusan pemerintah.
Sekretaris Perusahaan BRI Aetika Oryza Gunarto menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen melakukan penyaluran KUR sesuai target pemerintah.
Hingga akhir November, penyaluran KUR BRI telah mencapai Rp 181,39 triliun dengan jumlah debitur 6 juta lebih. Jumlah tersebut setara dengan 93,02% dari jatah tahun ini Rp 195 triliun. “Khusus sektor produksi, komposisinya mencapai 56,27% dari total KUR yang disalurkan,” kata Aest.
Untuk meningkatkan penyaluran KUR tahun depan, BRI akan fokus pada bisnis dari sektor keuangan yang lebih baik, lebih berkomitmen dan dapat tumbuh di tengah pandemi, serta meningkatkan sektor ultramikro.
Bank Mandiri juga masih menantikan keputusan pemerintah terkait alokasi dana KUR 2022. Namun penyaluran KUR di bank Mandiri semakin meningkat seiring dengan meningkatnya minat pelaku UMKM terhadap Kredit Usaha Rakyat yang disalurkan dengan suku bunga rendah dan persyaratan yang gampang.
Josephus K Triprakoso, SEVP Micro and Consumer Finance PT Bank Mandiri Tbk mengatakan bahwa pihaknya tetap optimis jatah dana KUR tahun ini Rp 35 triliun bisa tersalurkan seratus persen sampai akhir tahun ini.
Sebagai info tambahan, per November Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 33.6 triliun dengan lebih dari 50% dialokasikan untuk sektor produktif.